Beranda | Artikel
Kiat Meraih dan Menjaga Keikhlasan - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Senin, 25 Desember 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Kiat Meraih dan Menjaga Keikhlasan – Aktualisasi Akhlak Muslim merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-AtsaaryCeramah ini berkaitan dengan seri pembahasan Aktualisasi Akhlak Muslim, yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim.

Ringkasan Kajian Tentang Kiat Meraih dan Menjaga Keikhlasan

Ikhlas adalah cita-cita mulia yang hanya bisa diraih dengan kesungguhan dan motivasi yang tinggi. Hal ini bukanlah perkara yang mudah. Tetapi inilah amalan hati yang paling mulia. Ikhlas adalah amalan hati yang terberat. Karena kita mengendalikan hati yang sifatnya selalu berbolak-balik. Dibolak-balikkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Untuk bisa tetap diatas keikhlasan, diperlukan usaha yang keras, sungguh-sungguh dan mengetahui faktor-faktor yang akan membantu kita untuk meraih dan menjaga keikhlasan tersebut.

Ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan untuk menggapai dan menjaga keikhlasan. Yaitu:

Pertama, memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar dimudahkan untuk meraih keikhlasan tersebut. Ini adalah faktor yang sangat penting. Sebagaimana yang telah kita sebutkan bahwa ikhlas adalah amalan hati. Sedangkan hati manusia diantara dua jari dari jari-jari Allah subhanahu wa ta’ala. Maka yang kuasa untuk menetapkan dan meneguhkan hati adalah Allah subhanahu wa ta’ala. Maka kita harus memohonnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Manusia adalah makhluk yang lemah dan bagian yang terlemah dari dirinya adalah hatinya. Hatinya begitu mudah berubah. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang lemah, kita wajib menyadari bahwa لاَحوْلَ وَلاَ قُوَّة اِلاَّبِاللّهِ “Tidak ada kekuatan daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah subhaahu wa ta’ala“.

Mohonlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar Allah menanamkan keikhlasan dalam hati kita dan menjaganya dari penyakit-penyakit hati seperti riya’, sum’ah, ujub yang sering kali sangat samar. Bahkan lebih samar dari pada rayapan seekor semut di atas batu yang hitam. Begitulah samarnya penyakit-penyakit hati ini sehingga banyak manusia yang tidak menyadari hatinya berpenyakit. Tiba-tiba dia sudah binasa dengan penyakit hati tersebut. Maka salah satu penyakit hati adalah yang menggerogoti keikhlasan kita.

Untuk menjadikan suatu ibadah menjadi tanpa pamrih dan lillahi ta’ala, ini perlu kita meminta bantuan kepada pemilik hati. Yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tidak ada yang selamat dari riya’ kecuali yang diselamatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita sebuah do’a agar kita terhindari dari riya’. Beliau berkata kepada Abu Bakar As-Siddiq:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan Mu ketika aku tidak mengetahuinya“(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad).

Kedua, takut terhadap murka Allah subhanahu wa ta’ala.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian: Kiat Meraih dan Menjaga Keikhlasan


[do_widget id=blog_subscription-2]

Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29959-kiat-meraih-dan-menjaga-keikhlasan-aktualisasi-akhlak-muslim-ustadz-abu-ihsan-al-atsary-m/